Sabtu, 10 November 2012

PENGERTIAN BIBLIOMETRIK

PENGERTIAN BIBLIOMETRIK 1. Bibliometrika merupakan salah satu topik penelitian informasi dalam bidang ilmu perpustakaan. Kajian topik ini dilakukan pada literatur atau dokumen dengan menerapkan metode matematika dan statistika. Putu (2008:1) menyatakan bahwa: Bibliometrika adalah salah satu cabang ilmu paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena segelintir illmuwan pada awal abad 20 yang tertarik tentang dinamika ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dalam produksi literatur ilmiahnya. 2. Sulistyo-Basuki (2002:1) menyatakan bahwa: Pada saat itu, bibliometrics dapat ditelusur melalui terbitan karya Cole dan Eales yaitu: biliografi statistik atau lebih dikenal dengan istilah Statistical Bibliography. Karya tersebut merupakan pendekatan statistik untuk mengkaji bibliografi atau daftar kepustakaan yang pertama kali dilakukan terhadap karya tulis bidang anatomi. 3. Egghe dan Rousseau (1990) dalam Hjorland (2008:1) menyatakan sejarah singkat munculnya bibliometrika yaitu, before the term bibliometrics was proposed by Pritchard (1969), the term statistical bibliography was in some use. According to Pritchard (1969), it was Hulme (1923)who initiated the term statistical bibliography. Hulme used the term to describe the process of illuminating the history of science and technology by counting documents. Pritchard’s timely proposal caught on immediately but the content of the term remained somewhat of a problem (Broadus, 1987). According to Pritchard, bibliometrics means the application of mathematics and statistical methods to books and other communication media. 4. Sudjana dalam Mustikasari (2008:29) menyatakan bahwa: Bibliometrik merupakan salah satu bidang studi yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bibliografi dikenal hanya sebatas sebagai daftar rujukan. Bila ditelaah secara serius, bibliografi bisa menjadi kaca untuk sebuah disiplin ilmu atau peta dari sebuah profesi. 5. Menurut Esshra (2007:7) pengertian biblimetrics adalah “bibliometrics is a study or measurement of formal aspects of texts, documents, books and information”, artinya bibliometrik adalah sebuah studi atau ukuran dari aspek-aspek yang formal pada teks, dokumen, buku dan informasi. 6. Pendapat lain dari Archambaut (2004:1) yaitu “bibliometrics and sciencetometrics are a set of methods for measuring the production and dissemination of sciencetific knowledge”, yang berarti bibliometrik dan scientometrik adalah sekumpulan metode untuk mengukur produksi dan penyebarluasan dari ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. 7. Karolinska Institute Bibliometrics Project Group (2008:2) menguraikan “bibliometrics is the application of mathematical and statistical methods to publications (from biblos: book and metron: measurement)”. Artinya, bibliometrik adalah aplikasi metode matematika dan statistik terhadap publikasi. 8. Pao (1989:13) mengemukakan defenisi bibliometrika adalah: “bibliometrics studies seek to quantify, describe, and predict the processes of written communication”. Hal ini berarti studi bibliometrik adalah untuk menjadikan kuantitatif, menjabarkan, dan memberikan prediksi dari proses komunikasi tertulis. 9. Lasa (2005:323) menuliskan “bibliometrika adalah suatu pengawasan koleksi perpustakaan dengan cara penerapan metode statistika dan matematika terhadap buku dan media rekam lain” bahwa bibliometrika merupakan sebuah kegiatan pengawasan terhadap koleksi perpustakaan, seperti buku dan media rekam; dengan cara menerapkan metode matematika dan statistika. 10. Patra, dkk (2007:3) berpendapat bahwa “bibliometrics as the application of mathematical and statistical methods to books and other communication medium”. Pendapat ini menyatakan bahwa bibliometrik sebagai aplikasi dari metode matematika dan statistik terhadap buku dan media komunikasi. 11. Pendapat yang lebih kompleks dinyatakan oleh Boyce, dkk dalam Mustikasari (2008:30) yaitu “bibliometrika merupakan studi mengenai produksi dan penyebaran informasi yang secara operasional dikaji melalui produksi dan penyebaran media yang merekam informasi untuk disimpan dan disebarluaskan”. Artinya, bibliometrika adalah studi yang mempelajari tentang produksi dan penyebaran informasi, yang secara operasional mengkaji produksi dan penyebaran media perekam informasi. 12. Menurut White dan Mc.Cain yang dikutip Mustikasari (2008:31), “bibliometrika adalah suatu kajian kuantitatif dari literatur yang digambarkan dalam bibliografi”. Hal ini dapat diartikan bahwa bibliometrika adalah suatu kajian terhadap literatur yang digambarkan dalam bibliografi dan bersifat kuantitatif. 13. The British Standards Institution yang dikutip Sulistyo-Basuki (2002:4) menegaskan “bibliometrika adalah kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistika”, yang berarti bibliometrika adalah kajian terhadap penggunaan dan pola publikasi dokumen dengan penerapan metode matematika dan statistika. 14. Pritchard dalam Mustikasari (2008:1) yaitu: “bibliometrika adalah aplikasi metode statistika dan matematika terhadap buku dan media lainnya dari komunikasi terekam”. Pendapat tersebut menegaskan bahwa bibliometrika merupakan aplikasi dengan metode statistik dan matematika pada buku dan media-media dari komunikasi terekam. 15. Pendapat Rohmiyati (2009:4) tentang definisi bibliometrik adalah “penerapan metode matematika dan statistika terhadap buku-buku dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya untuk mengetahui proses komunikasi tertulis dengan cara menghitung dan menganalisis berbagai faset komunikasi tertulis.” 16. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa: Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis,dengan demikian objeknya adalah mungkin buku, majalah, laporan penelitian,disertasi,dan sebagainya. Namun sampai saat ini, kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran penting dalam komunikasi ilmiah. 17. Pendapat lain mengatakan bahwa bibliometrika adalah: Tipe metode penelitian yang digunakan di perpustakaan dan ilmu informasi. Kegunaan dari bibliometrika adalah analisis kuantitatif dan statistik untuk menggambarkan pola dari publikasi atau terbitan tanpa melibatkan ruas atau menggambarkan pola dari publikasi atau bagian keseluruhan literatur. Peneliti dapat menggunakan metode bibliometrika dalam evaluasi untuk menentukan pengaruh dari penulis tunggal atau untuk menggambarkan hubungan di antara dua atau lebih penulis. Satu hal yang biasa atau umum dari mengarahkan penelitian bibliometrika adalah dalam penggunaannya untuk indeks sitiran ilmu sosial, indeks sitiran ilmu murni atau indeks sitiran ilmu sastra untuk mencari sitiran,(Gslis, 2001 dalam Ginting 2005:7). 18. Putu (2008: 1) menyatkan ” bibliometrika adalah salah satu cabang ilmu paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena segelintir ilmuan pada awal abad 20 yang tertarik dengan dinamika ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dalam produksi literatur ilmiah”. Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bibliometrika adalah kajian terhadap suatu dokumen dengan menerapkan metode statistika dan matematika dan merupakan cabang ilmu paling tua dalam ilmu perpustakaan. 19. Sulistyo-Basuki dalam Handayani, 2007: 5 bahwa: Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam khususnya dalam bentuk grafis, dengan demikian objeknya mungkin buku, majalah, laporan penelitian, disertasi dan sebagainya. Namun sampai saat ini, kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran terpenting dalam komunikasi ilmiah. 20. Menurut Pitchard yang dikutip oleh Putubuku (2008:2) membatasi bibliometrika sebagai: Application of mathematical and stasticical methods to books and other media of communication. Dengan definisi ini, dia sekaligus memperluas cakupan bibliometrika ke berbagai bentuk media selain buku dan artikel di jurnal ilmiah. Dia juga memperluas wilayah kajian. Dari sejarah ringkas bibliometrika dapat dilihat bahwa pada awalnya kajian ini hanya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan ilmuwan di bidang tertentu, sebelum akhirnya diperluas menjadi kajian interdisipliner. Kemudian istilah tersebut diganti oleh Pritchard karena dianggap terlalu kaku, kurang deskriptif, karena itu Pritchard mengganti istilah tersebut dengan bibliometrics (bibliometrika). 21. Mattson (2007:1) juga menyatakan bahwa: Bibliometrik digunakan sebagai metodologi dalam banyak bidang ilmu pengetahuan, pertama dan yang terpenting untuk pola publikasi dalam disiplin ilmu yang berbeda. Dalam beberapa dekade bibliometrik memberikan keuntungan dalam ilmu manajemen untuk mengambil suatu keputusan. 22. Bibliometrika merupakan studi mengenai produksi dan penyebaran informasi yang secara operasional dikaji melalui produksi dan penyebaran media yang merekam informasi untuk disimpan dan disebarluaskan (Boyce, Meadow, dan Kraft yang dikutip oleh Elita, 2008:1). 23. Pendapat lain seperti yang dinyatakan oleh Ming (2004:1) menyatakan bahwa “bibliometrics is the quantitative study of literature as it is reflected in bibliographies”. Dapat diartikan bahwa bibliometrika merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur yang dinyatakan dalam bibliografi. Nama : Lailatur Rahmi Nim : 120723038 Nama : Feni Rusdiani Silvi Nim : 120723039 Nama : Isra Dianami Nim : 120723040 Nama : Gusma Yuriza Nim : 120723035 Nama : Aisyah Hamdi Nim : 120723034 Nama : Vita Nova Rullis Nim : 120723036 Nama : Fauziah Nadra Nim : 120723037 Nama : Rice Kurniawati Nim : 120723017 Nama : Febri Yulianti Nim : 120723018 Nama : Deby Sri Wahyuni Nim : 120723046

2 komentar:

  1. jadi pengertian yang paling pas nya apa??

    BalasHapus
  2. usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem pencatatan bagi semua bentuk bahan, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang berbentuk bahan tercetak, bahan audiovisual maupun bentuk lain, yang menambah khazanah pengetahuan dan informasi.

    BalasHapus