F. PENENTUAN BENTUK TAJUK PERORANGAN
Kata utama ialah kata yang merupakan bagian nama yang diutamakan / ditonjolkan pada awal tajuk entri utama. Pada dasarnya kata utama ditentukan atas dasar pemilihan pada bagian nama yang lebih dikenal dan berdasarkan ketentuan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Di negara-negara yang telah ada kebiasaan menggunakan nama keluarga, maka keluarga inilah yang lebih dikenal. Sebaliknya di negara yang mempunyai kebiasaan yang beraneka ragam dalam menggunakan nama, akan sulit untuk menentukan bagian nama yang lebih dikenal. Maka untuk keseragaman dan untuk lebih memudahkan dalam menentukan kata utama, bagi pustakawan dibuatlah ketentuan-ketentuan yang sifatnya konsensus.
Prinsip-prinsip umum untuk menentukan bentuk tajuk perorangan ialah :
1. Bentuk tajuk yang digunakan untuk nama orang ialah:
a. Nama yang paling dikenal.
b. Nama yang digunakan dalam karyanya.
Nama-nama ini dapat berupa nama samaran, nama sebenarnya, nama panggilan, gelar nama berbentuk ringkas dari nama sebenarnya dan lain-lain.
2. Kalau terjadi perubahan nama sehingga terjadi dua jenis nama atau lebih, maka bentuk tajuk bisa pada nama terbaru dengan penunjukan lihat pada nama sebelumnya atau pada nama yang ada dalam karya-karyanya dengan penunjukan lihat juga pada masing-masing nama.
3. Nama gelar akademis dan gelar kehormatan ditiadakan dalam menentukan bentuk tajuk atau dalam tajuk itu sendiri
4. Untuk membedakan nama yang sama dalam tajuk, dapat dipergunakan sebutan, panggilan (seperti Pak, Nyonya, Bung), status / jabatan dan sering juga dibedakan dengan tanggal lahir / meniggal. Contoh :
Smith, John, 1920- masih hidup
Smith, John, 1900-1975 telah meninggal
Cara menentukan kata utama untuk nama-nama pengarang adalah sebagai berikut :
a. Nama tunggal
Nama tunggal terutama terdapat dalam nama-nama Indonesia, sedangkan nama orang Barat biasanya tidak pernah mempunyai nama tunggal kecuali nama sebagai bangsawan dan nama keagamaan. Kalau kita menemui nama Barat yang tunggal, perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kelengkapan nama tesebut. Kata utama untuk nama tungal adalah nama itu sendiri. Contoh :
Komaruddin tajuknya Komaruddin
Baihaqi “ Baihaqi
b. Nama ganda
Nama ganda ada beberapa variasi:
Ø Ada nama keluarga / marga, maka kata utamanya adalah nama keluarga diikuti dengan nama diri dipisah oleh koma ( , ).
Contoh : Harun Nasution tajuknya Nasution, Harun
John Kennedy “ Kennedy, John
Ø Tidak jelas ada nama keluarga atau tidak, maka kata utamanya adalah bagian nama terakhir. Contoh : Muhammad Haddad tajuknya Haddad, Muhammad
Mahmud Jalal “ Jalal, Mahmud
Ø Nama yang diakhiri dengan initial yang tidak diketahui kepanjangannya, maka kata utamanya seluruh nama tanpa dibalik.
Contoh : Fachruddin HS tajuknya Fachruddin HS
Ø Nama yang diawali dengan initial yang kepanjangannya tidak diketahui, maka kata utamanya ditentukan pada bagian nama yang lengkap sesudah initial, diikuti dengan koma serta bagian nama lainnya. Contoh :
Z. Husein tajuknya Husein, Z.
R.M. Jasni “ Jasni, R. M.
K.A. Mohammad Arif “ Arif, Mohammad K. A.
Ø Nama dengan sisipan seperti bin / ibn, nan , di dan semacamnya, maka kata utamanya dimulai pada kata sebelum sisipan. Contoh :
Abdullah b. Nuh tajuknya Abdullah b. Nuh
Ahmad Pura di Radja tajuknya Pura di Radja, Ahmad
Abas Sutan Pamuntjak nan Sati tajuknya Pamuntjak nan Sati, Abas Sutan
Ø Nama yang menggunakan kata Abd atau Abdul (Arab=hamba), seperti kebanyakan nama orang Arab atau orang Islam, maka tajuknya pada seluruh nama itu. Contoh :
Abdul Razak tajuknya Abdul Razak
Abdul Malik “ Abdul Malik
Ø Nama dengan gelar
1. Gelar tradisional, kata utamanya nama keluarga atau bagian nama terkahir. Contoh :
Raden Ajeng Kartini tajuknya Kartini, Raden Ajeng
Abdurrazak Daeng Patunru “ Patunru, Abdurrazak Daeng
2. Gelar keagamaan, kata utamanya seperti nama dengan gelar tradisional. Contoh :
Imam Ghazali tajuk Ghazali, Imam
Haji Adam Halim “ Halim, Adam, Haji
Peter Piet Petu “ Petu, Piet, Peter
Ø Nama samaran
1. Jika seorang pengarang selalu menggunakan nama samaran dalam karya-karyanya,
maka tajuknya ditentukan pada nama samaran tersebut. Contoh : Adinegoro
2. Jika seorang pengarang menggunakan nama samaran atau nama sebenarnya dalam karya-karyanya, maka tajuk ditentukan pada nama sebenarnya sebagai tajuk seragam dengan dibuatkan petunjuk lihat pada nama samaran. Contoh :
Armyn Pane tajuk Pane, Armyn
Adinata lihat Pane, Armyn
Djiwa, A lihat Pane, Armyn
Empe lihat Pane, Armyn
Mada, A lihat Pane, Armyn
Pandji, A lihat Pane, Armyn
Bisa juga ditentukan pada jenis nama yang terdapat dalam karya-karyanya dan dibuatkan penunjukan lihat juga dari masing-masing jenis. Contoh :
Pane, Armyn lihat juga Adinata
Adinata lihat juga Pane, Armyn
Ø Nama yang menggunakan initial seluruhnya
Jika nama dengan intial seluruhnya itu lebih dikenal daripada nama kepanjangannya, maka tajuk pada nama initial.
Contoh : Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar