Selasa, 29 Maret 2011

Ilmu Sosial dasar, , Pemuda dan Sosialisasi



MAKALAH ISBD
KELOMPOK 3

PEMUDA DAN SOSIALISASI


Oleh :

Lailatur Rahmi           609.011
Guslida Sofyani          609.001

Dosen Pembimbing :
Dra. Mesrawati





JURUSAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI IMAM BONJOL
PADANG 1431 / 2010





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya kami dapat menyelesaikan makalah tafsir  ini. Selawat dan salam kami sampaikan kepada junjungan kita Muhammad SAW yang telah meninggalkan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.
Tugas makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kami , tugas makalah ini dipenuhi  atas mata kuliah Tafsir  dibawah bimbingan Bapak Drs.Syamsir. Tugas ini terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, atas bantuan tersebut kami  ucapkan terima kasih, semoga menjadi amal soleh disisiNya.
Tugas ini belum dapat memadai sebagai mana mestinya, untuk kesempurnaan Tugas ini kami  mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca, mudah-mudahan kehadiran Tugas ini memberi manfaat bagi penulis begitu pula bermanfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran, untuk penyempurnaan makalah ini  .Akhirnya kepada Allah SWT kami berserah diri semoga buku ini bermamfaat adanya, Amin….!!!







Padang,31 Oktober 2010


Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari kesempatan pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam suatu wilayah, maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dan dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka pengalaman-pengalaman yang dialainya itu kadang  membingungkan dirinya sendiri.





BAB II
PEMBAHASAN


A.     PENGERTIAN PEMUDA

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam harapan karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus bangsa . Pemuda merupakan suatu identitas yang potensial dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Pemuda merupakan  generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan dan mengisi, serta melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus. Oleh karena itu berbagai potensi berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap, dibina dan dikembangkan sesuai dengan arah dan tujuan yang baik. Pemuda sering juga disebut dengan generasi muda yang merupakan istilah dalam konteks umum, beberapa literatur menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pemuda adalah :
1.      Mereka yang berumur antara 10-24 tahun
2.      Mereka yang berumur antara 15-30 tahun
3.      Mereka yang  berumur antara 15-35 tahun
4.      Mereka yang secara sikologis mempunyai jiwa muda dan mempunyai identitas kepemudaan. [1]
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi                  : 0 – 1 tahun
Masa anak                : 1 – 12 tahun
Masa Puber              : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda          : 15 – 21 tahun
Masa dewasa           : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak        : 0 – 12 tahun
Golongan remaja     : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa   : 18 (21) tahun keatas.[2]

Berdasarkan dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan Pemuda adalah Mereka yang berumur antara 10- 35 tahun atau lebih, dengan catatan bahwa yang lebih dari umur 35 tahun tersebut secara psikologis mempunyai jiwa kepemudaan serta mempunyai identitas kepemudaan.
Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita- cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya, maka ibarat suatu mata rantai yang terurai panjang, posisi pemuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral. [3]Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai suatu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia. Karateristik yang menonjol dari pemuda adalh peranannya dalam masa peralihan menuju kedudukan yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat, seperti menimbulkan gagasan baru dan semangat dalam mengabdikan dirinya. Begitu juga dengan kedudukan Pemuda sebagai bagian dari masyarakat dapat dilihat dari berbagai aspek yang merupakan bahagian dari potensi dirinya, diantaranya:
a.       Idelisme secara sosiologis
b.      Dinamika dan Kreativitas
c.       Keberanian mengambil resiko
d.      Optimis dan semangat
e.       Mandiri dan disiplin
f.       Terdidik, dan lainnya






B.     SOSIALISASI PEMUDA
1.      Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah Proses Ilmiah yang membimbing individu untuk mempelajari, memahami dan mempraktekkan nilai- nilai, norma- norma, pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat. Proses sosialisasi yang membuatseseorang menjadi tahu bagaimana seseorang bertingkah laku di tengah- tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Proses sosialisasi membawa seseorang dari keadaan belum tersosialisasi menjadi masyarakat yang beradab.[4] Sosialisasi adalah Proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuain diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga seperti anak –anak yang masih kecil dalam keluarga.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.
Meskipun Sosialisasi itu mungkin berbeda – beda dalam berbagai lingkungan  dan lembaga baik formal maupun informal  namun sasaran sosialisasi tersebut banyak memilki kesamaan terutama dari segi Tujuan bersosialisasi tersebut.


2.      Tujuan Sosialisasi

Adapaun Tujuan pokok Sosialisi yang diberikan pada pemuda adalah:
1.      Memberikan pemuda tersebut ilmu pengetahuan ( keterampilan) yang bermacam- macam agar dapat digunakan  dan sangat ia butuhkan bagi kehidupannya kelak dalm bersosialisasi dan berhunbungan dengan masyarakat
2.      Agar Individu mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
3.      Membantu Pengendalian fungsi- fungsi organik yang dipelajari melalui latihan- latihan yang didpatkan dari lingkungan
4.      Agar Pemuda dapat bertingkah laku sesuai dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok  yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya masyarakat pada umumnya.

3.      Media Sosialisasi

Sosialisasi pada dasarnya menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat pemuda /I menjadi selaras dalam hidupnya di tengah- tengah orang lain . Seorang pemuda atau anggota masyarakat akan menunjukkan sosialisasi yang baik apabila ia dapat bersosialisasi dengan baik dengan lingkungannya, kemampuan unuk dapat hidup ditengah- tengah orang lain atau bersosialisasi dengan masyarakat pada umunya tidak datang begitu saja dalam diri seorang pemuda tanpa proses sosialisasi dan kematangan belajar. Sering terdapat anggapan yang keliru bahwa kemampuan sosialisasi pemuda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan semata- mata hanya hasil dari belajar, Anggapan yang demikian itu pada dasarnya melupakan bahwa untuk belajar pemuda juga memerlukan taraf kematangan tertentu baik dalam kemampuan berbicara dan lain sebagainya.

Dan disamping proses sosialisasi berlangsung melalui proses kematangan dalam belajar, pemuda tersebut juga memerlukan media tertentu dalam proses pemahaman dan pengembangan pengalaman yang ia dapatkan dan inilah yang disebut dengan Media Sosialisasi.
 Apabila ditinjau perkembangan individu dari sejak masa anak- anak sampai dewasa, maka terdapat beberapa media sosialisasi diantaranya:
1.      Orangtua dan keluarga
2.      Teman Bermain
3.      Sekolah
4.      Media Massa
5.      Masyarakat[5]

4.      Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi generasi muda adalah Suatu Proses yang sangat menetukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri ditengah- tengah kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu pada tahap pengembangan dan pembinaannya melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialasi yang ada dimasyarakat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah- tengah masyarakat dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
Proses sosialisasi tidak hanya berhenti sampai keluarga saja tapi masih bersambung pada lingkungan atau lembaga lainnya. Menurut COHAN 1983 menyatakan bahwa lembaga – lembaga sosialisasi yang terpenting ialah keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. [6]Dengan demikian sosialisasi dapat berlangsung secara formal ataupun informal. Secara formal proses sosialisasi lebih teratur , secara sadar dan disengaja sedangkan yang informal proses sosialisasi tidak teratur, tidak disadari dan tidak disengaja.
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegang peranan penting karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasinya melalui perolehan pengalaman demi pengalaman yang pemuda tersebut terima, lebih- lebih pada masa peralihan dari masa muda menjelang pemuda tersebut dewasa karena disaat inilah mereka rata- rata sering menemukan konflik . Nah disinilah peran pendidik lingkungan diutamakan, lingkungan atau wadah pembinaan haruslah bersifat fleksibel, mampu dan mengerti dalam membina pemuda tanpa harus mematikan jiwa mudanya yang penuh dengan semangat hidup.

5.      Model Sosialisasi
Terlepas dari media dan cara sosialisasi sebagaimana yang diterangkan diatas kita harus menetapkan pilihan model daripada sosialisasi. Ada dua model proses sosialisasi, yaitu:
a.       Model deterministik, yaitu: diatur
b.      Model aktualisasi, yaitu dikembangkan

6.      Cara Sosialisasi
Pada dasarnya seorang pemuda tidak begitu saja mampu bersosialisasi dengan sendirinya ditengah masyarakat, guna untuk memperoleh kemudahan maka ada beberapa cara penyampaiannya, diantaranya adalah;
a.       Lazim       
b.      Imitasi
c.       Identifikasi         
d.      Internalisasi[7]

Sosialisasi sebagai bagian dari pendidikan berlangsung dalam tiga komponen penting yang menjadi faktor penentu terbentuknya kepribadian seseorang. Oleh Ki Hajar Dewantara faktor – faktor tersebut dihimpun dalam suatu istilah yang dinamakan dengan Tri Pusat Pendidikan yang meliputi :
a.       Rumah
b.      Sekolah
c.       Masyarakat[8]

Dalam bersosialisasi, seorang pemuda akan mendapatkan pencerahan cara berpikir dan kebiasaan- kebiasaan lain dalam hidupnya. Melalui proses sosialisasi seseorang akan dapat mengetahui bagaimana ia harus berprilaku ditengah- tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan belum tersosialisasi, akhirnya ia menjadi manusia bermasyarakat dan beradab . Melalui Sosialisasi kepribadian seseorang menjadi terbentuk dan hal tersebut merupakan suatu komponen penyebab atau pemberi warna dari wujud tingkah laku sosial manusia.



C.     PERANAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Secara kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan. Pencarian jati diri dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati, kesenangan, sex bebas, narkotika, kenakalan dan lain-lain merupakan refleksi kelebihan energi yang bermuatan negative. Selama ini pemuda merupakan obyek dan bukan subjek bagi pembangunan. Sehingga hanya sebagai penonton dan penikmat hasil dari pembangunan. Hal ini terjadi karena ketidak percayaangenerasi tua terhadap generasi muda. Takut akan terjadi kegagalan dan sikap mengecilkan bukan suatu sikap yang membangun generasi muda menuju ke arah yang lebih baik karena hal itu dapat mengganggu perkembangan mental pemuda.
 Tidak adanya kesempatan untuk melakukan pembangunan menumbuhkan suatu perasaan yang membosankan dari diri pemuda. Kegiatan mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka dalam menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi muda yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain merupakan proses belajar. Maka lingkungan juga memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan setiap insan. Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lain-lain memiliki porsi yang berbeda dalam membentuk kepribadian anak. Misal seorang anak yang tinggal di lingkungan sekolah pasti memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang tinggal dilingkungan pasar.
Padahal hakikatnya adalah bahwa Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda, artinya merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa . Oleh karena itu mereka perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan dengan cara memberikan mereka pendidikan baik formal maupun informal, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. Pembangunan yang dilakukan oleh generasi muda merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kemajuan. Didalam pembangunan nasional, bukan hanya pembangunan fisik saja yang diperlukan melainkan membawa mereka agar terciptanya perubahan sosial.
Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda.
 Pada garis besarnya, pemuda mempunyai peranan sebagai berikut :
1.      Agent of change  
Pemuda bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan
2.      Agent of defelopment
Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.
3.      Agent of modernization
Pemuda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.
            Jurang pemisah antar golongan akan musnah jika kita memandang semua golongan itu sebagai totalitas (orang tua, pemuda, anak-anak). Dengan demikian tidak ada pertentangan antara pemuda, orang dewasa (generasi tua) dan anak-anak, secara fundamental. Tidak ada generasi yang menganggap dirinya pelindung generasi sekarang atau yang akan datang. Semuanya bertanggung jawab atas keselamatan kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang akan dating.Kalaupun perbedaan dalam kematangan befikir, dalam menghayati makna hidup dan kehidupan ini semata-mata disebabkan oleh tingkat kedewasaannya saja. Melainkan perbedaan antara kelompok-kelompok yang ada, antara generasi tua dan generasi muda misalnya, hanya terletak pada derajat dan ruang lingkup tanggung jawabnya.







BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN   
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.

 

B.     SARAN

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing untuk menggapai kesempurnaan makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA

1.      Ilmu Sosial Dasar , Drs. H. Hartono dan Dra. Arnicun Aziz
2.      Ilmu Sosial Budaya Dasar, Zainimal SKM
3.      ISD , Drs . H.M. Arifin Noor
4.      Google



[1] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 27
[3] Ilmu sosial dasar noor, Arifin hal 97
[4] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 37
[5] Ilmu sosial dasar noor, Arifin hal  108
[6] Ilmu sosial dasar noor, Arifin hal 102
[7] Ilmu sosial dasar, hartono, hal136
[8] Ilmu sosial budaya dasar, zainimal skm, hal 40

2 komentar: